√ Pencak Silat (Pengertian, Tujuan, Manfaat, Sejarah) - Ensiklopediasli

Selasa, 19 September 2023

Pencak Silat (Pengertian, Tujuan, Manfaat, Sejarah)

Pencak Silat (Pengertian, Tujuan, Manfaat, Sejarah, Peraturan) - Pada kesempatan kali ini Ensikopediasli akan membahas tentang pengertian pencak silat, tujuan pencak silat, manfaat pencak silat, sejarah pencak silat dan peraturan pencak silat.

Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional berasal dari Indonesia. Pencak Silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.

Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Nama "pencak" digunakan di Jawa, sedangkan "silat" digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.

Berikut ini adalah pengertian, tujuan, manfaat, sejarah dan peraturan pencak silat.

pencak silat





Pengertian Pencak Silat

Pencak adalah permainan tari yang berdasarkan pada kesigapan dan banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sedangkan silat adalah kepandaian menjaga diri dari serangan yang tidak terduga yang berdasar pada sigap dan tangkas, serta memperhatikan tiap gerak dan gerik lawan.

Pencak silat merupakan olahraga bela diri yang berasal dari Indonesia. Induk organisasi pencak silat di Indonesia bernama IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1948. IPSI tercatat sebagai organisasi silat tertua di dunia, Teknik dasar yang harus dikuasai untuk dapat melakukan pencak silat adalah sikap dasar, gerak dasar, teknik dasar serangan, teknik dasar pembelaan.

Olahraga pencak silat dapat dikatakan sebagai seni sebab dalam olahraga ini adalah unsur-unsur bela diri, budi pekerti, pembentukan sikap. Adanya kepribadian yang kuat dan semangat kebangsaan berguna untuk membentuk manusia pembangunan.

Pencak silat ditinjau dari sudut seni harus mempunyai keselarasan dan keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga atau keserasia irama, penyajian teknik dan penghayatan. Pada seni pencak silat penekanan dan dominasi dapat diletakkan pada hal-hal berikut:

  1. a. Gerak bela diri yang diperhalus dan diperindah.
  2. b. Gerak tari yang mengambil motif-motif bela diri pencak silat.
  3. c. Gerak tari yang diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sebagai situasi saja.
  4. d. Gerak perpaduan yang seimbang dan selaras antara tari dan bela diri.


Tujuan Pencak Silat


  • Sebagai wadah bagi generasi yang mempunyai hobi olahraga khususnya beladiri untuk menyalurkan bakat dan minatnya.
  • Membentuk masyarakat "Berjiwa Sehat, Berpikir Cerdas, Berprestasi".
  • Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria, berani membela kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir dan batin.
  • Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup.
  • Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna obat terlarang.


Manfaat Pencak Silat

Aspek Olahraga dan Kesehatan


Belajar silat mendatangkan manfaat yang besar, minimal untuk memelihara kesehatan dan kesegaran jasmani karena di dalamnya terdapat gerakan-gerakan olah tubuh yang sangat bermanfaat.

Sebagai salah satu cabang olahraga pada umumnya dan beladiri khususnya, beladiri silat merupakan rangkaian dari gerakan-gerakan badan menurut sistem dan metoda tertentu.

Telah kita ketahui bersama olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk memelihara kesehatan jasmani. Silat sebagai salah satu alat berolahragapun memiliki cara-cara khusus dalam membina kesehatan jasmani.

Dengan melakukan teknik tertentu, selain gerakan pemanasan pada umumnya yang ada pada tiap cabang olahraga, silat melatih otot-otot.

Demikian pula dengan cara tertentu, silat melatihmu menjadi lebih peka pendengaran dan lebih awas penglihatan, bila dibanding dengan cabang olah raga lain. Selanjutnya, dengan gerakan dan teknik-teknik tertentu pula kamu bisa melatih otot-otot leher serta persendiran tubuh.

Selain gerakan otot, dalam pencak silat seorang pesilat akn dilatih teknik pernafasan untuk menguatkan alat-alat dalam tubuh kita, termasuk bagaimana cara menambah kesehatan jantung dan paru-paru. Jadi, khusus bagi alat-alat tubuh kita bagian dalam, bukan hanya gerakan tubuh yang menguatkannya, melainkan (dan terutama sekali) latihan bernapas khusus yang baik.


Membangkitkan Nilai Percaya Diri


Pencak silat adalah salah satu sarana yang bisa  digunakan  untuk melatih kepercayaan diri dan kecerdasan anak secara menyeluruh, bukan hanya fisik tapi juga mental bahkan spiritual. Didalam pencak silat seorang anak dilatih untuk adu tanding/sambung, jurus, senam masal, asdower/fisik bahkan tidak hanya itu seorang anak juga akan dilatih tentang kepemimpinan dan spiritual.

Dalam latihan jurus dan senam anak dituntut untuk bisa yakin pada diri sendiri, anak tidak boleh toleh/melirik kanan dan kiri untuk meniru gerakan dari temanya karena jika kebiasaan itu dibiarkan akan menjadi hal yang kurang baik bagi anak untuk itu terkadang ada hukuman terhadap anak yang melakukan kesalahan tersebut dengan tujuan mendidik.

Segi Psikologi dan Pendidikan


Pencak adalah permainan tari yang berdasarkan pada kesigapan dan banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sedangkan silat adalah kepandaian menjaga diri dari serangan yang tidak terduga yang berdasar pada sigap dan tangkas, serta memperhatikan tiap gerak dan gerik lawan. Kesigapan dan ketangkasan serta langkah dan gaya pada silat tak banyak bunganya yang kesemuanya teratur rasionil.

Pencak dan silat adalah berbeda satu sama lain namun merupakan satu kesatuan, dimana yang satu untuk bermain dan yang satu untuk menjaga diri.

Pencak dan silat dipelajari bersamaan dimana yang satu menggenapkan yang lain. Selain memperluas budi pekerti, pencak dan silat menenemkan rasa percaya pada diri sendiri. Orang yang pandai pencak dan silat adalah berani.

Membina Sportivitas dan Jiwa Kesatria


Dari segi pribadi menguntungkan generasi muda. Karena dalam silat diajarkan tata krama berjiwa besar, berhati mulia dan berikap ksatria. Ada pesan perguruan yang harus dipikul oleh tiap anak sasian (murid), yaitu :

“Untuk memenangkan setiap perkelahian ialah dengan menghindarkan perkelahian itu.”

Jadi, tujuan utama memberikan bimbingan Seni Pencak Silat pada generasi muda, bukan hanya untuk bersilat secara fisik, tetapi lebih jauh dari itu. (Hendrik, 1977).

Sejarah Pencak Silat


Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.

Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

Peraturan Pencak Silat


Pencak Silat adalah seni bela diri tradisional asal Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan internasional. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang peraturan-peraturan dalam pertandingan Pencak Silat.

Aturan Dasar Pertandingan


Dalam pertandingan Pencak Silat, ada beberapa aturan dasar yang harus dipatuhi oleh setiap pesilat²:

  • -Serangan: Setiap pesilat harus melakukan serangan menggunakan tangan dan kaki.
  • -Pembelaan: Pesilat harus melakukan pembelaan, yang bisa berupa hindaran, tangkisan, dan elakan.
  • -Menjatuhkan Lawan: Pesilat diharapkan untuk bisa menjatuhkan lawan.
  • -Mengunci Lawan: Pesilat juga diharapkan untuk bisa mengunci lawan.
  • - Serangan Berpola: Setiap atlet harus melakukan serangan berpola, mulai dari sikap awal, pasangan, dan koordinasi gerakan.

Peraturan Penskoran


Pertandingan Pencak Silat menggunakan sistem skor untuk menentukan pemenangnya. Berikut adalah peraturan pencak silat tentang perhitungan skor:

  • - Skor 1 jika tangkisan atau elakan berhasil dan disusul pukulan yang berhasil masuk ke area tubuh lawan.
  • - Skor 1 juga berlaku jika teknik jatuhan berhasil.
  • - Skor 2 jika serangan kaki berhasil terkena lawan.
  • - Skor 3 jika berhasil menjatuhkan lawan.
  • - Skor 4 jika berhasil mengunci lawan.

Sasaran


Hal yang dapat dijadikan sebagai sasaran sah dan bernilai adalah “Togok”, yaitu bagian tubuh kecuali leher ke atas dan pusat kemaluan, seperti dada, perut (pusat ke atas), rusuk kiri dan kanan, punggung atau badan belakang.

#Larangan


Ada beberapa larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran dalam pencak silat¹:

  1. - Tidak menggunakan salah satu unsur kaedah (sikap pasang dan pola langkah).
  2. - Berteriak yang berlebihan selama bertanding.
  3. - Lintasan serangan yang salah.
  4. - Pesilat dengan sengaja membalikkan badan membelakangi lawan.
  5. - Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan/belakang, guntingan sambil merebahkan diri dengan tujuan untuk mengulur waktu.

Baca juga:  Teknik Dasar Pencak Silat

Demikianlah artikel kali ini tentang Pencak Silat (Pengertian, Tujuan, Manfaat, Sejarah). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Sumber: LKS Pendidikan Jasmani dan Olahraga Untuk SMP/MTS  Semester 1 Kelas 9
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat
https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2017/01/manfaat-dan-nilai-positif-pencak-silat.html
http://saidulpenjas.blogspot.co.id/2016/12/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-pencak.html

Get notifications from this blog

 
close